Cahaya Duanwu · Budaya yang Hadir
— Ringkasan Proyek Lentera Festival Perahu Naga 2025
I. Festival Duanwu: Memori Budaya yang Diterangi Waktu
Hari kelima bulan kelima kalender lunar menandaiFestival Perahu Naga, dikenal dalam bahasa Cina sebagaiDuanwu Jie.
Dengan sejarah lebih dari dua milenium, ini adalah salah satu festival tradisional paling kuno dan kaya budaya di Tiongkok.
Asal usulnya berasal dari ritual musim panas kuno untuk menangkal penyakit dan roh jahat. Seiring waktu, ritual ini menjadi sangat erat kaitannya dengan
Qu Yuan, seorang penyair dan menteri patriotik dari Negara Chu selama periode Negara-negara Berperang. Pada tahun 278 SM, menghadapi
Kejatuhan nasional, Qu Yuan menenggelamkan dirinya di Sungai Miluo. Tergerak oleh kesetiaan dan kesedihannya, penduduk setempat mendayung perahu untuk memulihkan diri.
tubuhnya dan melemparkan pangsit beras ke sungai untuk mengusir ikan—sehingga memunculkan adat istiadat sepertibalap perahu naga,
makan zongzi, mugwort gantung, Danmengenakan sachet beraroma.
Saat ini, Festival Perahu Naga lebih dari sekadar peringatan sejarah. Festival ini merupakan tradisi yang hidup, kelanjutan spiritual, dan
ikatan emosional bersama lintas generasi dan wilayah di dunia yang berbahasa Mandarin.
II. Bagaimana Tradisi Dapat Berakar? Biarkan Festival Ini Dilihat dan Dirasakan
Dalam kehidupan perkotaan yang serba cepat saat ini, bagaimana festival tradisional dapat melampaui buku pelajaran dan pameran museum untuk benar-benar memasuki pengalaman sehari-hari masyarakat?
Pada tahun 2025, kami mencari jawaban yang sederhana namun kuat: melaluilampu.
Lampumenciptakan lanskap emosional dalam ruang fisik.
Lentera, selain peran dekoratifnya, telah menjadi bahasa baru ekspresi budaya—menerjemahkan citra tradisional ke dalam bentuk visual
pengalaman yang partisipatif, dapat dibagikan, dan menarik secara emosional.
III. Praktik dalam Aksi: Sorotan dari Instalasi Lentera Duanwu 2025
Selama Festival Perahu Naga 2025, tim kami menyampaikan serangkaianProyek lentera bertema Duanwudi beberapa kota. Bergerak melampaui
dekorasi generik, kami mendekati setiap instalasi dengan perspektif terintegrasi yang menggabungkanbudaya, desain visual, dan penceritaan spasial.
1. Patung Penghormatan Qu Yuan
Patung lentera Qu Yuan setinggi 4,5 meter dipasang di alun-alun kota, disertai dengan proyeksi air LED dan kutipan mengambang dari
Lagu-lagu Chu, menciptakan sebuah landmark puitis yang mendalam.
2. Deretan Perahu Naga dengan Proyeksi Tepi Air
Serangkaian lentera perahu naga 3D disusun di sepanjang jalur tepi sungai. Di malam hari, lentera-lentera ini dipadukan dengan proyeksi kabut air yang dinamis dan ritmis
soundtrack, menciptakan kembali suasana balap perahu tradisional.
3. Zona Interaktif Zongzi & Sachet
Lentera zongzi yang menggemaskan dan dinding harapan dari kantong-kantong wangi mengundang keluarga dan anak-anak untuk terlibat dalam permainan budaya tradisional, seperti permainan nasi AR
membungkus dan memecahkan teka-teki, menggabungkan warisan dengan kesenangan.
4. Gerbang Mugwort
Di pintu masuk utama, kami memasang lengkungan bergaya bundel mugwort dan jimat lima warna, memadukan motif keberuntungan tradisional dengan desain pencahayaan modern.
IV. Jangkauan dan Dampak
- Mencakup 4 area inti perkotaan, dengan lebih dari 70 instalasi lentera
- Menarik lebih dari 520.000 pengunjung selama periode festival
- Puncak jumlah pengunjung harian melebihi 110.000 di lokasi-lokasi utama
- Menghasilkan lebih dari 150.000 tayangan media sosial dan 30.000+ postingan yang dibuat pengguna
- Diakui sebagai “Proyek Aktivasi Budaya Musiman yang Luar Biasa” oleh departemen budaya dan pariwisata setempat
Angka-angka ini tidak saja mencerminkan keberhasilan instalasi, tetapi juga antusiasme publik yang baru terhadap budaya tradisional dalam konteks perkotaan modern.
V. Tradisi Tidak Statis — Ia Dapat Diceritakan Kembali Melalui Cahaya
Sebuah festival bukan hanya sekedar tanggal di kalender.
Lentera bukan hanya sekadar sumber penerangan.
Kami percaya bahwa ketika sebuah festival tradisionalbersinar di ruang publik, ia membangkitkan kembali pemahaman budaya di hati masyarakat.
Pada tahun 2025, kami menggunakan cahaya untuk menerjemahkan jiwa puitis Festival Perahu Naga ke dalam lanskap malam kota-kota modern. Kami melihat ribuan orang berhenti,
mengambil foto, bercerita, dan terlibat dalam festival dengan cara yang personal dan komunal.
Apa yang dulunya hanya ada dalam ayat-ayat kuno, kini terlihat, nyata, dan hidup.
Waktu posting: 25-Jul-2025

